Pages

Jumat, 09 Agustus 2013

Para sahabat Rasulullah saw


Para sahabat Rasulullah saw adalah orang-orang yang luar biasa keshalihannya, seperti Abdurahman bin Auf, Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Ustmanbin Affan, Ali bin Abu Thalib, Bilal bin Rabah, Zaid bin Haritsah, Abdullah bin Umi Maktum, Sa'ad bin Abu Waqash dan para sahabat-sahabat Rasulullah saw yang lainnya yang terjaga keshalihannya. Mereka mengorbankan jiwa, raga, harta dan yang lainnya hanya untuk di jalan Alloh SWT. Mereka adalah generasi yang terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Salah satu contoh adalah  Abdurahman bin Auf. Abdurahman bin Aufadalah sahabat Rasulullah saw yang kaya raya. Kekayaannya berdasarkan pilihannya dan tentunya atas ridha Allah SWT. Pada suatu hari, salah seorang sahabat yaitu Sa'ad berkata kepada, Abdurrahman bin Auf, "Wahai saudaraku Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah. Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas, dan dua orang pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebun itu, kuberikan kepadamu mana yang kamu sukai.
Begitu pula salah seorang di antara kedua pembantuku, akan kuserahkan mana yang kamu senangi, kemudian aku nikahkan engkau dengan dia." Akan tetapi Abdurahman bin Auf menolaknya dan meminta agar Sa’ad bin Abu Waqash menunjukan pasar di Madinah, dan disanalah Abdurahaman bin Auf mulai berjualan, melaba dan merugi. Hari demi hari di lewatinya dan ternyata pilihannya itulah yang mengantarkannya menjadi kaya raya.Beliau selalu membelanjakan harta-hartanya di jalan Alloh SWT. Sungguh luar biasa walaupun Belaiau kaya raya akan tetapi berpenampilan yang sederhana, kumal, sehingga orang-orang sangat susah membedakan antara budak-budaknya dengan belaiu. Semakin Beliau belanjakan hartanya dijalan Allah maka semakin bertambah banyak pula kekayaannya.
Begitulah hidup ini, jangan takut ketika kita berada di jalan Allah SWT. Allah SWT pasti selalu bersama orang-orang yang berada di jalannya, sekecil apapun amal shalih kita, yakinlah Allah akan membalasnya dengan lipatan yang tidak akan bisa terhitung oleh kita semua.  Untuk mencapai amal shalih tersebut tentunya kita harus memenuhui syarat-syarat yang telah Allah SWT tetapkan, seperti sebagai berikut :
1.    Niat yang ikhlas
Niat yang ikhlas tentunya hanya mengharapkan ridha Allah semata, bukan karena ingin dipandang oleh masyarakat lain, ingin di anggap sebagai seorang ustad/ustadzah, bukan ingin di puji oleh orang lain, bukan ingin di anggap sebagai tokoh masyarakat. Akan tetapi dalam menjalankan seluruh perintah-perintah Allah SWT hanya mengharapkan ridha-Nya.
2.    Cara dalam menjalankan ibadah tersebut harus benar
Untuk menjalankan perintah Allah SWT, hendaknya kita meniru apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, beliaulah manusia termulia di jagat raya ini. Beliau pula uswatun hasanah kita. Dalam beribadah kita dilarang untuk mengada-ada, karena semuanya sudah jelas terdapat di Al Quran dan Al Hadits.
Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang membuat perkara baru didalam Agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR.Bukhori no. 20 dan Muslim no. 1718) dan dalam riwayat lain disebutkan, “Hati-hatilah dengan perkara baru dalam agama. Karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.”(HR. Abu Daud no. 4607, Tirmidzi no. 2676 , An Nasa-i no. 46).

Kedua hal diatas yang dijadikan pegangan oleh sahabat-sahabat Rasulullah saw, tidak peduli seberapa besar cobaan yang dihadapi, mereka tetap menjalankan perintah Allah sesuai syariat-Nya dan tentunya mereka selalu membait Khalifah untuk memimpin Daulah Khilafah agar hukum islam bisa terlaksana dan  tidak ada alternatif lagi selain Khilafah sebagai satu-satunya solusi umat saat ini agar bisa melaksanakan hukum-hukum Allah secara Kaffah (meyeluruh) di muka bumi ini. Semoga kita bisa mencontohnya sehingga kelak kita disatukan dalam sebaik-baiknya tempat yaitu surga Allah SWT. Amin allohumma amin.

1 komentar:

  1. keren man, buka juga http://ariezcorp.blogspot.com juga yaa,, hee

    BalasHapus