Pages

Sabtu, 17 Agustus 2013

Sa'ad bin Abi Waqqash RA.


Lelaki penghuni surga di antara dua pilihan, iman dan kasih sayang. Malam telah larut, ketika seorang pemuda bernama Sa’ad bin Abi Waqqash terbangun dari tidurnya. Baru saja ia bermimpi yang sangat mencemaskan. Ia merasa terbenam dalam kegelapan, kerongkongannya terasa sesak, nafasnya terengah-engah, keringatnya bercucuran, keadaan sekelilingnya gelap-gulita. Dalam keadaan yang demikian dahsyat itu, tiba-tiba dia melihat seberkas cahaya dari langit yang terang-benderang. Maka dalam sekejap, berubahlah dunia yang gelap-gulita menjadi terang benderang dengan cahaya tadi. Cahaya itu menyinari seluruh rumah penjuru bumi. Bersamaan dengan sinar yang cemerlang itu, Sa’ad bin Abi Waqqash melihat beberapa orang lelaki, yang setelah diamati tidak lain adalah Ali bin Abu Thalib dan Zaid bin Haritsah.
Sejak ia bermimpi yang demikian itu, mata Sa'ad bin Abi Waqqash tidak mau terpejam lagi. Kini Sa’ad bin Abi Waqqash duduk merenung untuk memikirkan arti mimpi yang baginya sangat aneh. Sampai sinar matahari mulai meninggi, rahasia mimpi yang aneh tersebut masih belum terjawab. Hatinya kini bertanya-tanya, berita apakah gerangan yang hendak saya peroleh. Seperti biasa, di waktu pagi, Sa’ad dan ibunya selalu makan bersama-sama. Dalam menghadapi hidangan pagi ini, Sa’ad lebih banyak berdiam diri.

Senin, 12 Agustus 2013

KISAH KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB DAN GUBERNUR MISKIN

Inspirasi Sahabat Pilihan :
Khalifah Umar Bin Khatab dan Gubernur Miskin

  Memilih menjalani hidup dalam kesederhanaan dan memprioritaskan akhirat sebagai tujuan utama. Berikut ini kami angkat sebuah kisah tentang seorang gubernur yang tulus menggunakan jabatannya untuk rakyatnya. Semoga bermanfaat. Saat itu, Khalifah Umar bin Khattab berniat menggantikan gubernur Syam yang semuladipercayakan kepada Muawiyah. Penggantinya yang diinginkan Khalifah adalah Said bin Amir Al-Jumahi. “Aku ingin memberimu amanah menjadi gubernur,” kata Umar kepada Said. Said berkata, “Jangan kau jerumuskan aku ke dalam fitnah, wahai Amirul Mukminin. Kalian mengalungkan amanah ini di leherku kemudian kalian tinggal aku.”
Umar mengira bahwa Said menginginkan gaji, “Kalau begitu, kita berikan untukmu gaji.” Said menjawab, “Allah telah memberiku rizki yang cukup bahkan lebih dari yang kuinginkan.” Begitulah kursi gubernuran yang ditolak oleh Said dengan halus. Walau akhirnya dia harus menunjukkan ketaatannya kepada Khalifah dengan menaati keinginan Umar yang tetap bersiteguh untuk mengangkatnya sebagai gubernur Syam. Akhirnya hari yang ditentukan untuk keberangkatannya ke Syam tiba. Dari Madinah dia berangkat beserta istrinya menuju tempat tugasnya yang baru.

Jumat, 09 Agustus 2013

Khilafah Sebagai Solusi Umat Saat Ini

Masa-masa kejayaan Islam yaitu pada saat tegaknya Daulah Khilafah, dibawah naungan Khilafah kaum muslimin sejahtera, aman dari serangan kaum-kaum kafir laknattullah, terlindungi dari segi kekerasan, terlaksananya hukum-hukum Alloh SWT, kehidupan yang Islami yang menjadikan Al Quran dan Al Hadits sebagai landasan kehidupan membuat kaum muslimin ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Karena terlahirnya generasi terbaik yaitu generasi Para Sahabat Rasulullah saw. Dibawah kepemimpinan Khalifah membuat kaum muslimin bersatu memadu kekuatan sehingga menguasai satu pertiga dunia (1/3). Yang dipimpin oleh khalifah-khalifah yang gagah perkasa seperti Khalifah Abu Bakar as ShidiqqUmar bin KhattabAli Bin Abu ThalibUtsman Bin Affan, dan khalifah-khalifah yang lainnya yang menjalankan hukum-hukum Islam, yang berdiri dibawah kibaran Al Liwa dan Ar roya.
Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka mengangkat seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at syar'i untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunah Rasulullah SAW. Menegakkan syari'at Allah SWT, dan berjihad bersama kaum muslimin melawan musuh-musuh Allah.

Para sahabat Rasulullah saw


Para sahabat Rasulullah saw adalah orang-orang yang luar biasa keshalihannya, seperti Abdurahman bin Auf, Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Ustmanbin Affan, Ali bin Abu Thalib, Bilal bin Rabah, Zaid bin Haritsah, Abdullah bin Umi Maktum, Sa'ad bin Abu Waqash dan para sahabat-sahabat Rasulullah saw yang lainnya yang terjaga keshalihannya. Mereka mengorbankan jiwa, raga, harta dan yang lainnya hanya untuk di jalan Alloh SWT. Mereka adalah generasi yang terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Salah satu contoh adalah  Abdurahman bin Auf. Abdurahman bin Aufadalah sahabat Rasulullah saw yang kaya raya. Kekayaannya berdasarkan pilihannya dan tentunya atas ridha Allah SWT. Pada suatu hari, salah seorang sahabat yaitu Sa'ad berkata kepada, Abdurrahman bin Auf, "Wahai saudaraku Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah. Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas, dan dua orang pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebun itu, kuberikan kepadamu mana yang kamu sukai.

Kamis, 01 Agustus 2013

Kisah Khalifah Utsman bin Affan


Pada tahun pertama dari khilafah Usman bin Affan, yaitu tahun 24 Hijriah, negeri Rayyi berhasil ditaklukkan. Sebelumnya, negeri ini pernah ditaklukkan, tetapi kemudian dibatalkan. Pada tahun yang sama, berjangkit wabah demam berdarah yang menimpa banyak orang. Khalifah Usman bin Affan sendiri terkena sehingga beliau tidak dapat menunaikan ibadah haji. Pada tahun ini, Usman bin Affan mengangkat Sa'ad bin Abi Waqqash menjadi gubernur Kufah menggantikan Mughirah bin Syu'bah.
Di tahun 25 Hijriah, Usman bin Affan memecat Sa'ad bin Abi Waqqash dari jabatan gubernur Kufah dan sebagai gantinya diangkatlah Walid bin Uqbah bin Abi Mu'ith (seorang shahabi dan saudara seibu dengan Usman bin Affan). Inilah sebab pertama dituduhnya Usman bin Affan melakukan nepotisme. Pada tahun 26 Hijriah, Usman bin Affan melakukan perluasan Masjidil Haram dengan membeli sejumlah tempat dari para pemiliknya lalu disatukan dengan masjid. Pada tahun 17 Hijriah, Mu'awiyah melancarkan serangan ke Qubrus (Siprus) dengan membawa pasukannya menyeberangi lautan. Di antara pasukan ini terdapat Ubadah bin Shamit dan istrinya, Ummu Haram binti Milhan al-Ansharish.